Rabu, Agustus 17, 2005

Anak-anak yang Percaya Diri

Anak adalah amanah Allah yang sangat berharga. Karena anak pula, orang tua dituntut untuk mendidiknya sejak ia masih dalam kandungan ibunya sampai ia dewasa. Kenapa demikian? Sebab anak yang lahir itu dalam kesucian (fitrah), Maka saat kembali nanti kepada Sang Pemiliknya Allah Swt harus suci pula; tanpa noda dan dosa.

Karena itulah pendidikan terhadap anak (tarbiyatul aulad) dalam pandangan Islam adalah wajib hukumnya. Sesibuk apapun pekerjaan kita, pendidikan anak-anak kita tak boleh terbengkalai.

Salah satu hal terpenting dalam mendidik anak adalah upaya menumbuhkan rasa percaya diri pada jiwa sendiri, yang di kemudian hari ia menjadi manusia mandiri, tidak tergantung dengan orang lain, atau merasa minder. Rasulullah Saw. sendiri dalam mendidik putrinya Fatimah menggunakan beberapa cara untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, antara lain;

1. Memperkuat kemauan anak.
Ini dilakukan oleh Nabi Saw dengan dua cara: Pertama, membiasakan menjaga rahasia. Hal ini dimaksudkan agar tumbuh dan kuat kemaunnya. Kedua, membiasakan puasa. Ketika anak mampu menahan lapar dan haus karena puasa, maka dalam dirinya telah tertanam merasakan kemenangan mengalahkan hawa nafsu. Dengan demikian menjadi kuatlah kemampuannya menghadapi persaingan kehidupan.

Para sahabat sangat memperhatikan agar anak-anaknya berpuasa. Untuk itu mereka memberikan mainan-mainan saat anak-anaknya berpuasa agar mereka terhibur, sehingga tidak merasakan lamanya puasa.
2. Menumbuhkan kepercayaan sosial
Para sahabat dalam mengajari anak-anaknya untuk percaya diri di depan orang-orang tua dan teman-teman sebayanya, mereka biasanya sering diajak oleh orang tuanya hadir dalam majlis-majlis Rasulullah.Nabi sendiri sering bercanda dengan cucu-cucunya, Hasan dan Husein. Anas Bin Malik mengatakan, "Adalah Rasulullah Saw bergaul dengan kami hingga ia mengatakan kepada kami, "Hai Aba 'Umair sedang apa burung kecil itu?" Kami menggelar tikar lalu beliau shalat dan membariskan kami di belakangnya." (HR. Ahmad)
Selain itu, untuk menumbuhkan kepercayaan sosial bisa dengan mengajari mengucapkan salam kepada orang lain saat bertemu. "Wahai anakku, jika kamu masuk kepada keluargamu maka ucapkanlah salam. Niscaya hal itu akan mendatangkan barokah kepadamu dan kepada keluargamu." (HR. At-tirmidzi)
3. Menumbuhkan kepercayaan ilmiah
Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengajarinya al-Qur'an dan al-Sunah dan sirah Nabi Saw dan nabi-nabi lainnya. Karena dari hal tersebut ia akan memiliki wawasan hidup yang luas dan teladan yang baik dari para Nabi itu.
4. Menumbuhkan kepercayaan ekonomi dan bisnis Hal ini bisa dilakukan dengan mengajak anak pergi ke pasar atau swalayan untuk membeli kebutuhan mereka. Dari situ pula anak akan bersosialisasi lebih banyak tentang kehidupan. Rasulullah Saw pernah menyaksikan si kecil Abdullah Bin Ja'far sedang bermain dagang-dagangan, lalu beliau mendo'akannya, "Ya Allah, curahkanlah barokah dalam perdagangannya."

Tidak ada komentar: