Kamis, September 01, 2005

Aneh? #1

Fajar mulai menyingsing. Mentari mulai secara perlahan mengintip dari kejauhan di ufuk timur kota Jakarta, untuk menggantikan rembulan yang kian memucat dan semakin menghilang adri peredarannya. Shin sudah berdiri di depan kamar Indra walupun dingin masih menggigit. Dirapatkannya Sweater rajutan tangan berwarna coklat yang membalut kulitnya yang putih. Shin segera mengetuk pintu di depannya perlahan.

Tok! Tok!
“Ndra, hello…”. Sahut Shin.

Tak ada sahutan. Apakah Indra masih tidur?, pikirnya sambil memutar kenop pintu perlahan. Pikiran jahil berkelebat dibenaknya. dilangkahkannya kaki perlahan. Shin ingat, Dulu Indra sering melakukan ini padanya. Menyelinap diam – diam, lalu menyiramnya sampai ia bangun, lalu.. kabur!. Shin segera bergegas memasuki kamar itu perlahan. Tujuannya adalah.. kamar mandi!.

Baru beberapa langkah Shin melangkahkan kaki, mendadak langkah Shin terhenti. Indra? Shin terpana memandang pemandangan di depannya. Pikiran jahil Shin hilang seketika, berganti wajah bingung. Apa yang dilakukan Indra?. Di depannya wajah Indra begitu teduh dan tenang. Indra berdiri, lalu membungkuk, lalu mencium lantai, dan mengulangi lagi. Entahlah, Shin tak mengerti apa yang dilakukan sahabatnya. Akhirnya ia putuskan untuk menunggu sambil melihat – lihat deretan koleksi buku Indra yang tersusun rapi di kamar itu sampai suara Indra mengagetkannya. Shin berpaling. Di belakangnya Indra sedang menatap Shin.

“Shin…? Sudah lama?”
Shin mengangguk.
“Apa yang kamu lakukan barusan?”. Tanya Shin, ingin tahu.
“Sholat”
“Shalat?”
“Ya, Shalat, aku sedang menghadap Allah”
“Setiap pagi?”
“Ya.”
“Ha? Aku nggak pernah tahu, ritual baru?” Shin menatap Indra tak mengerti.

Indra menggeleng. Ia menarik napas panjang, mencoba menyusun kata – kata untuk menjelaskannya kepada Shin.

“Merepotkan.”
“Nggak.” Jawab Indra tenang. Kening Shin semakin berkerut.
“Kok?”.
“Nggak, aku nggak repot sama sekali kok, hm.. gini aja, kalau kamu dikasih sesuatu, akan gimana sikapmu kepada yang ngasih itu Shin?”
“Ya jelas ucapin terima kasihlaaah, semua juga tahu, anak kecil aja tau!”. jawab Shin menirukan sebuah iklan di tivi. “Trus apa hubungannya?” lanjut Shin sedikit jengkel dengan pertanyaan Indra.“Begitu juga dengan Allah, sang Pencipta, Dia yang memberi kita hidup sekian puluh tahun, bahkan ada yang ratusan tahun. Apalah artinya lima atau sepuluh menit, atau se-jam sekalipun yang kita gunakan untuk menyembahnya, salah satu ungkapan syukur kepadaNya ya dengan shalat, kalau dibandingkan dengan apa yang diberikannya kepada kita, bayangin aja, napas, tubuh, dan semuanya kita dapet, masak kita nggak makasih? Kalo kamu mikirnya gitu, pasti nggak akan merasa repot.”
bersambung

Tidak ada komentar: