Minggu, Oktober 12, 2008

Menggagas Sekolah Gratis yang Permanen

Pendidikan ialah hak semua orang, tanpa terkecuali. Setiap negara yang berkomitmen untuk berkembang dan maju menjamin kontingen masyarakat untuk mengenyam pendidikan, dalam bentuk apapun.

Yayasan Dunia Merdeka (YDM) Jakarta bersinergi dengan Komunitas Muda Muslim Telematika (KMMT), Komunitas Muda Telematika Indonesia (KOMTI) dan Pusat Inkubasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Gerakan Pramuka (PINTAR) berencana membangun sebuah sekolah gratis untuk rakyat tak mampu.

"Program ini merupakan pilot project untuk jaringan yang ada. Ke depan, sekolah ini akan digelar di berbagai daerah yang terjaring dalam PINTAR dan KMMT, agar lebih permanen," ungkap Ahmad Hadi Hardilani, penggagas program ini.

Program sekolah gratis rakyat ini hanya diadakan hari Sabtu dan Minggu, diutamakan untuk anak kurang mampu, termasuk tunawisma, berusia 7 hingga 12 tahun, terlebih utama bagi mereka yang tinggal di sekitar jalur kereta api Jakarta.

"Pengambilan prioritas untuk anak-anak jalur kereta ini untuk lebih ekonomis, karena kita akan adakan ini di lingkungan masjid Istiqlal," tambah Hadi.

Mata pelajaran yang diselenggarakan pada program sekolah gratis ini ialah materi Agama (al-Qur'an, akidah dan akhlaq), membaca, menulis, menghitung dan lifeskill (organisasi, komputer dasar, wirausaha dan outbond).

"Diajarkannya ilmu dagang wirausaha, kepada peserta agar peserta siap terjun dengan usaha yang halal dan kreatif," saran Thamrin, salah satu kader KMMT.

Hingga kini, sekolah gratis masih dalam rangka pengembangan konsep, promosi dan rekrutmen tenaga pengajar dan baru akan dimulai Desember 2008. "Ya, kami membuka luas bagi pihak manapun yang concern dengan dunia pendidikan untuk mendukung program ini". Informasi selanjutnya dapat menghubungi : e-center YDM Istiqlal. Masjid Istiqlal Lt Dasar Ruang 84-86, Telp. 021-3511160, 32224402 Fax. 021-3503474.

Dipublikasikan disini

Tidak ada komentar: