Anak di training untuk shoum (puasa)? Bukankah bermain itu dunia anak–anak? Dan sudah pasti mereka menyukainya. Bagi kita orang tua,walaupun kelihatannya sepele hal ini tidaklah mudah.
Bagaimana menyampaikan apa yang kita tahu tentang puasa itu dengan cara yang menyenangkan kalau bisa melalui bermain. Ini melalui persiapan dan ketekunan. Apa saja yang perlu dilakukan?
1.PERSIAPAN
a. Persiapan Ruhiyah dan akal.
Anak yang akan dilatih perlu dipersiapakan dulu mental/ruhiyahnya dan akalnya.Semua keharusan dan larangan dalam berpuasa dijelaskan dan disajikan dalam bentuk cerita,demikian juga faedah dan ganjaran yang akan diperoleh. Dalam menyampaikan pesan-pesan tersebut gunakan kalimat yang positif, ringkas dan jelas serta menggunakan contoh yang kongkret. Misalnya “kAlau kita puasa ,kita makan paginya lebih cepat, makan siangnya ditahan dan makan malamnya pas waktu maghrib tiba. Jangan dikatakan bahwa kalau puasa itu kita tidak makan sepanjang hari,dari pagi sampai sore.
Anak yang akan dilatih perlu dipersiapakan dulu mental/ruhiyahnya dan akalnya.Semua keharusan dan larangan dalam berpuasa dijelaskan dan disajikan dalam bentuk cerita,demikian juga faedah dan ganjaran yang akan diperoleh. Dalam menyampaikan pesan-pesan tersebut gunakan kalimat yang positif, ringkas dan jelas serta menggunakan contoh yang kongkret. Misalnya “kAlau kita puasa ,kita makan paginya lebih cepat, makan siangnya ditahan dan makan malamnya pas waktu maghrib tiba. Jangan dikatakan bahwa kalau puasa itu kita tidak makan sepanjang hari,dari pagi sampai sore.
Begitu juga saat menjelaskan manfaat puasa bagi kesehatan,yaitu dengan mengumpamakan perut kita sebagai mobil yang jalan terus tanpa pernah diservis. Tentu mobil itu akan rusak. Nah sekarang perut kita perlu istirahat waktu siang saja, supaya tidak mudah rusak. Kan perut kerjanya juga seperti mesin mobil dstnya. Pahala Ramadhan juga diceritakan dengan mengambil kisah-kisah nabi dan apa yang dialami Rosulullah. Cerita ini bisa didapatkan di toko-toko buku. Dalam persiapan mental ini agar anak dibawa berkunjung ke rumah kakek nenek atau famili, teman tetangga untuk saling bermaafan sebelum menjalankan puasa. Ajarkan niat berpuasa. Kita harus menyampaikan yang sebenarnya, bahwa berpuasa itu dimulai sejak matahari terbit sampai matahari tenggelam. Bukan kalau umurnya sekian bisa sepertiga hari kalau sedikit lebih besar bisa setengah hari. Tetapi kalau anak tidak kuat mereka bisa berbuka.
b. Persiapan fisik
Pastikan anak dalam kondisi kesehatan yang prima sebelum Ramadhan mulai. Jika perlu lakukan pemeriksaan kesehatan. Libatkan anak baik untuk membersihkan rumah maupun menghiasnya. Hiasan yang dibuat sebaiknya ditentukan oleh anak sendiri. Latih anak dengan lagu-lagu yang gembira atau nasyid mengenai Ramadhan.
2. PELAKSANAAN
-Jadikan rumah bernuansa shoum dengan tidak meletakkan makanan di tempat yang terbuka.
-Tidak ada yang makan di depan anak yang berpuasa, termasuk menyuapi adik kecil di depan mereka.
-Berusaha menjauhkan anak dari teman-temannya yang tidak berpuasa.
-Memberitahukan guru bahwa anak berpuasa, sehingga di sekolahpun anak mendapat dorongan.
-Bila anak merengek lapar, besarkan hatinya. Buatlah mainan seperti yang disebut dalam hadits tadi, bacakan cerita atau mengerjakan pekerjakan pekerjaan yang tidak banyak mengeluarkan energi.
-Usahakan agar siang hari anak tidur siang dahului dengan membacacerita atau bermain ditempat tidur.
-Siapkan menu berbuka dan sahur yang sesuai dengan kesukaannya.
-Patokannya : cukup gizi, halal dan baik,aman bagi kesehatan (tidakterlalu dingin, panas, pedas atau asam.
-Libatkan anak untuk menyiapkan bukaan. Siapkan makanan yang? manis-manis(3 butir korma=2.000 kalori).
-Buatlah jadwal imsakiyah yang menarik dengan gambar warna-warni. Gambar ini kalau bisa berfungsi untuk menghitung berapa hari anak sudah berpuasa.
-Siapkan hadiah setiap hari untuk anak, walaupun itu bentuknya pujian, dekapan dan ciuman, makanan buka puasa, membacakan buku cerita, main congklak bersama, stiker kecil atau hal-hal lain sesuai dengan keadaan dan kreatifitas orang tua.
-Hindari suasana membangunkan yang tergesa-gesa dan tegang. Siapkan dulu makanan dan minuman yang disukai dan bangunkan anak dengan menyebutkan nama makanan tersebut. Untuk anak yang lebih besar tanyakan bagaimana cara yang dia inginkan untuk dibangunkan sahur. Dan ikuti kesepakatan tersebut.
-Variasikan makan waktu sahur, bisa roti, kentang atau mie. Perhatikan minum anak, karena mereka tidak boleh kekurangan cairan . Minuman tidak harus air, kalau ada rezeki bisa susu atau jus buah. Selama berlatih tetaplah peka akan kondisi anak, janagan sampai? anak terlalu lemah atau mengalami dehidrasi. Kaidah melatih anak untuk shoum.
Dalam menjalankan pelatihan ini ada beberapa hal yang sangat perlu kita perhatikan:
1. Kegiatan ini harus dipahami sebagai kegiatan pelatihan, pengkondisian dan penyiapan anak agar akrab denagn aktifitas ibadah bukan hal yang final. Ini adalah proses pendidikan jadi bukan hasil yang kita harapkan Oleh karena itu kebijaksanaan yang diterapkan harus tetap fleksibel bergantung pada keadaan anak, umur,fisik dan mentalnya.
-Jadikan rumah bernuansa shoum dengan tidak meletakkan makanan di tempat yang terbuka.
-Tidak ada yang makan di depan anak yang berpuasa, termasuk menyuapi adik kecil di depan mereka.
-Berusaha menjauhkan anak dari teman-temannya yang tidak berpuasa.
-Memberitahukan guru bahwa anak berpuasa, sehingga di sekolahpun anak mendapat dorongan.
-Bila anak merengek lapar, besarkan hatinya. Buatlah mainan seperti yang disebut dalam hadits tadi, bacakan cerita atau mengerjakan pekerjakan pekerjaan yang tidak banyak mengeluarkan energi.
-Usahakan agar siang hari anak tidur siang dahului dengan membacacerita atau bermain ditempat tidur.
-Siapkan menu berbuka dan sahur yang sesuai dengan kesukaannya.
-Patokannya : cukup gizi, halal dan baik,aman bagi kesehatan (tidakterlalu dingin, panas, pedas atau asam.
-Libatkan anak untuk menyiapkan bukaan. Siapkan makanan yang? manis-manis(3 butir korma=2.000 kalori).
-Buatlah jadwal imsakiyah yang menarik dengan gambar warna-warni. Gambar ini kalau bisa berfungsi untuk menghitung berapa hari anak sudah berpuasa.
-Siapkan hadiah setiap hari untuk anak, walaupun itu bentuknya pujian, dekapan dan ciuman, makanan buka puasa, membacakan buku cerita, main congklak bersama, stiker kecil atau hal-hal lain sesuai dengan keadaan dan kreatifitas orang tua.
-Hindari suasana membangunkan yang tergesa-gesa dan tegang. Siapkan dulu makanan dan minuman yang disukai dan bangunkan anak dengan menyebutkan nama makanan tersebut. Untuk anak yang lebih besar tanyakan bagaimana cara yang dia inginkan untuk dibangunkan sahur. Dan ikuti kesepakatan tersebut.
-Variasikan makan waktu sahur, bisa roti, kentang atau mie. Perhatikan minum anak, karena mereka tidak boleh kekurangan cairan . Minuman tidak harus air, kalau ada rezeki bisa susu atau jus buah. Selama berlatih tetaplah peka akan kondisi anak, janagan sampai? anak terlalu lemah atau mengalami dehidrasi. Kaidah melatih anak untuk shoum.
Dalam menjalankan pelatihan ini ada beberapa hal yang sangat perlu kita perhatikan:
1. Kegiatan ini harus dipahami sebagai kegiatan pelatihan, pengkondisian dan penyiapan anak agar akrab denagn aktifitas ibadah bukan hal yang final. Ini adalah proses pendidikan jadi bukan hasil yang kita harapkan Oleh karena itu kebijaksanaan yang diterapkan harus tetap fleksibel bergantung pada keadaan anak, umur,fisik dan mentalnya.
2. Anak-anak masih dalam proses tumbuh kembang, supaya diperhatikan agar proses pelatihan shoum ini tidak mengabaikan kenyataan ini. Artinya anak balita yang shoum harus diperhatikan kebutuhan gizi dan tidurnya selama platihan berlangsung. Karena jika tidak., pelatihan ini akan berubah menjadi penganiayaan anak.
3. Pendidik harus istiqomah niat dan tekadnya karenba Allah azza wa jalla bukan supaya tidak malu jika ditanya teman atau untuk meningkatkan status sosial di masyarakat. Ingatlah pahala yang dijanjikan karena pada hakekatnya keberhasilan pelatihan ini bukan melulu prestasi anak namun lebih menunjukkan pada prestasi orang tua karean merekalah yang banyak berperan baik sebagai promotor maupun sebgai supervision.
4. Ada banyak dampak psikologis yang harus dimengerti orang tua:
a. Anak biasanya akan menjadi sedikit rewel karena puasa menimbulkan ketidakseimbangan fisik dan mental biasanya sekitar jam 10.00 pagi, selepas dzuhur,ketika ashar dan menjelang berbuka. Perhatikanlah jam-jam rewel anak dan siapkan diri.
b. Puasa melatih anak untuk bisa mengendalikan dorongan dalam dirinyasehingga bisa menahan pemuasan segera (melatih kecerdasan emosi)
c. Puasa menumbuhkan kemampuan anak untuk merasakan kesulitan oranglain dan memupuk rasa santun pada orang-orang yang kurang beruntung.
d. Membantu anak memiliki akhlaq mulia terutama jujur. Allah swt melihat dan tahu apakah anak puas atau tidak.
e. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan agama kareana suasana dan semua orang Islam di seluruh dunia melakukannya.
f. Pelatihan puasa membuat anak menjadi lebih dekat dan akrab dengan orang tuanya. 5. Saat pelatihan shum sebaiknya orang tua mengurangi kegiatannya dan jika bekerja di kantor usahakan segera pulang bila jam kantor telah selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar