Shin bingung. Ia memutuskan untuk turun dari sepedanya, menyandarkan sepeda itu dan berniat membantu, namun anak itu ternyata sudah berhasil bangkit dan menaiki sepedanya kembali. Hanya minta maaf yang terpikir oleh Shin. Shin bingung. But, how?
“ Shimpai shinai-de, Genki-dayo” Ucap sosok itu.
Kebingungan Shin bertambah lagi ketika sosok berkulit putih dan berbadan tegap itu mengucapkan kata – kata dalam bahasa Jepang kepadanya, meski terbata – bata, namun ia mengerti. Itu adalah kata dalam bahasa Jepang pertama yang ia dengar dari orang selain orang tuanya sejak pindah ke sini.
“Namae nante iu-no?” sambung sosok itu.
“Aoshima, Shin Aoshima.” Jawab Shin pendek.
Sosok di depannya itu mengulurkan tangannya, dan berkata,“Indra.” Ucapnya, Shin segera menyambut uluran tangan itu dengan agak canggung. Mereka berdua lalu kembali mengyuh sepeda masing – masing, tapi kali ini dengan amat pelan.
“Dokkara kita-no?”
“Achi.” Shin menunjuk rumah bercat putih persis di ujung jalan di depan mereka berdiri.
“Tanoshiku sasete ageru.” Ucap Indra sebelum berbelok menggiring sepedanya dan masuk ke rumah yang hanya berjarak dua rumah dari rumah yang tadi ditunjuk Shin.Sejak itu Indra sering main ke rumah Shin, demikian juga sebaliknya. Indra menemani Shin kursus intensif bahasa Indonesia, sedangkan Shin mengajari Indra begitu banyak suku kata Jepang baru, mengajarinya membaca komik Detective Conan yang sangat digemarinya dalam versi aslinya, menulis huruf kanji, tentang budaya Jepang, game – game baru, demikian juga sebaliknya, Indra mengajari Shin bahasa Indonesia dengan cepat, menyebut huruf el (L) dengan baik (tau kan Shin cadel el?), Sehingga dalam tiga minggu saja Shin langsung bisa bicara bahasa Indonesia dengan lumayan baik, walau masih terbata – bata..! Ajaib kan? Karena itu ketika masuk sekolah Shin tak begitu kesulitan lagi dalam berkomunikasi, dan kalaupun agak kesulitan Indra akan membantunya. Sedangkan dalam belajar (terutama pelajaran bahasa Indonesia), Indra selalu mengajari Shin di rumah seusai latihan bola, olah raga favorit Indra. Karena itu jugalah akhirnya orang tua Shin memutuskan untuk memindahkan Shin ke yang sama dengan Indra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar