Siang ini sangat terik, maklum sudah mulai musim panas, eh, musim kemarau (emang di Jepang ada musim panasnya?). Indra mengajak Shin untuk nonton bareng alias nomat. Tadinya Shin males banget pergi, gimana enggak males? Ngantrinya itu lho! nggak kuaaaat!. Tapi berhubung Inda ngebujuk Shin pake paket gratis dan mohon - mohon segala, akhirnya Shin pergi juga tuh ke twenty one yang tadi siang ditunjuk Indra. Dengan alasan harus menghadap guru dulu sepulang sekolah, Indra menyuruhnya pergi lebih dulu dan membeli tiket terlebih dulu.
Setibanya di sana, antrian masih sepi, jadi Shin memilih untuk segera duduk di sofa ruang tunggu yang sedikit terang sambil membaca komik detective Conan edisi terbitan terakhir yang dibawanya. Shin memang Conan maniak! Lihat aja di kamarnya penuh dengan koleksi komik Conan, CD Conan, dari yang bahasa Indonesia sampai yang bahasa Jepang asli! Baru beberapa halaman Shin membaca Conan-nya, Shin dikagetkan oleh sapaan seorang gadis yang berdiri di depannya. Reina!
“Sudah lama Shin?”
Reina, gadis tinggi semampai berkulit putih itu berdiri menatap Shin yang tampak kebingungan. Rambut panjangnya yang sepinggang dan hitam kecoklatan yang berkilau itu kini terikat rapi dengan pita yang senada dengan warna bajunya . Sebuah tas mungil tergenggam di tangannya. Setelan baju senada dan rok panjang senada membuatnya semakin anggun.
“Shin? “. Sapa Reina.
O…o…
“Eh iya, baru dateng kok, kamu dateng sama siapa?” Shin berusaha menutupi sikapnya yang semakin salah tingkah.
“Ya sendiri, kan kata Indra kamu nyuruh aku dateng sendiri?”
“Indra?”
“Iya, kenapa? kayaknya aku yang bingung deh, tapi kok malah kamu yang bingung.” Reina terlihat bingung dengan ekspresi Shin yang berubah.
“O.. nggak, nggak pa – pa, aku tinggal sebentar ya.” Shin meninggalkan tempat duduk Reina beberapa meter setelah minta izin sebentar pada gadis itu. Shin segera meraih handphonnya dan menekan nomor yang sudah sangat ia hapal dengan terburu – buru. Siapa lagi kalau bukan… Indra.
“Halo…kenapa Shin?” terdengar suara Indra seperti menahan tawa diseberang sana.
“Ndra, apa sih maksud lo?” Shin tak mengerti.
“Maksud apa? Harusnya lu makasih dong sama gw.”
“Makasih apa? For What?”
“Abis gw gregetan liat lo, ya udah, gw bilang aja ke Reina kalo lu ngajak dia nonton hari ini. He…he…hebat kan gw?”
“Trus lu lagi dimana? Cepetan, Filmnya udah mau mulai nih!” Shin melirik jam mungil yang melingkar di tangannya.“Gw? Ya… Shin, lu kok jadi telmi sih? Ya jelas gw lagi di rumah. Selamat nonton ya, daaaaaagh..… he…he.."
bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar